Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas pengelola teknis "8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting" bagi kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Acara yang bertujuan memperkuat strategi penurunan angka stunting ini berlangsung di Hotel M Bahalap, Palangka Raya, pada Kamis (24/10/24).
Kepala Bappedalitbang Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, yang mewakili Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi, secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutan tertulis yang dibacakannya, Leonard menekankan pentingnya acara ini sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam mendukung strategi nasional percepatan penurunan stunting.
"Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan dukungan teknis kepada kabupaten/kota agar aksi konvergensi penurunan stunting dapat dilakukan dengan efektif dan efisien," ujar Leonard.
Leonard menjelaskan bahwa pengelolaan 8 Aksi Konvergensi, yang merupakan langkah strategis dalam tata kelola program di tingkat kabupaten/kota, berperan penting untuk memperbaiki manajemen pelayanan dasar. "Kami terus mendorong sinergi lintas sektor agar program ini lebih terpadu dan tepat sasaran," tambahnya.
Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kalimantan Tengah berhasil turun sebesar 3,4 persen, dari 26,9 persen pada tahun 2022 menjadi 23,5 persen pada 2023. Namun, Leonard mengingatkan bahwa target 15,38 persen pada tahun 2024 masih membutuhkan upaya keras, terutama karena beberapa kabupaten seperti Kotawaringin Timur, Sukamara, Katingan, dan Kota Palangka Raya masih mengalami peningkatan prevalensi stunting.
"Pelaporan Aksi Konvergensi Stunting sangat penting dalam mencapai target penurunan ini. Pelaporan bukan sekadar dokumen administratif, tetapi juga memiliki peran strategis untuk berbagai aspek pengambilan keputusan," jelas Leonard. Ia juga menyoroti bahwa lima kabupaten, yaitu Kapuas, Barito Utara, Sukamara, Seruyan, dan Katingan, masih belum mencapai 100 persen pengisian laporan hingga Aksi ke-6 berdasarkan data pantauan per 20 Oktober 2024.
Leonard berharap melalui kegiatan ini, seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah dapat memperkuat komitmen dalam pelaporan dan monitoring aksi konvergensi, serta meningkatkan kapasitas pelaksana program di daerah masing-masing. "Dengan demikian, target penurunan stunting bisa tercapai sesuai dengan pedoman teknis yang ada," tutupnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur Forkompinda Provinsi Kalteng, Satgas Stunting Provinsi Kalteng, Kepala Bappedalitbang dan Bapperida Kabupaten/Kota se-Kalteng, serta sejumlah kepala dinas terkait di bidang kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan pengendalian penduduk dari seluruh Kalimantan Tengah. [Hlm/Red]