Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Taman Budaya menghadirkan sebuah pertunjukan seni spektakuler bertajuk Sendratari Sampata Cotta-Mara. Acara ini digelar dengan megah di panggung terbuka UPT Taman Budaya, Jalan Temanggung Tilung XIII, Kota Palangka Raya, pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Malam
Mengangkat kisah sejarah dan kekayaan budaya lokal Kalimantan, Sendratari Sampata Cotta-Mara dihidupkan oleh berbagai kelompok seni yang berdedikasi dalam pelestarian budaya. Di antaranya adalah Sanggar Seni & Budaya Marajaki, Sanggar Seni & Budaya Intan Manuah, serta Borneo Art Play Drum Corps, yang menampilkan keterampilan dan keindahan seni mereka.
Pertunjukan ini semakin semarak dengan kehadiran Teater Pinggiran dan Navyra Band, yang berkolaborasi untuk menyuguhkan harmoni budaya dan musik yang memukau. Setiap penampilan membawa penonton meresapi kedalaman cerita dan makna sejarah yang disampaikan dalam balutan seni yang memukau.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Adiah Chandra Sari, memberikan apresiasi tinggi terhadap acara ini sebagai langkah penting dalam mengenalkan seni dan budaya lokal. "Saya sangat menyambut baik kegiatan ini. Ini adalah wujud nyata untuk memperkenalkan seni dan budaya Kalimantan Tengah, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di kancah nasional dan internasional," katanya.
Adiah juga berharap acara semacam ini dapat menginspirasi para pelaku seni untuk terus berinovasi dan menjadikan kekayaan budaya Kalimantan sebagai daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Tak sekadar suguhan seni, *Sendratari Sampata Cotta-Mara* mengandung makna historis yang dalam. Cotta-Mara merujuk pada jenis benteng terapung atau rakit yang digunakan oleh suku Banjar dan Dayak dalam pertempuran di sungai pada masa lalu. Puncak penggunaan rakit ini terjadi selama Perang Banjar (1859-1906), ketika rakit tersebut dipersenjatai untuk mempertahankan wilayah dari serangan musuh.
Pertunjukan ini tidak hanya menghidupkan kembali memori kolektif tentang sejarah dan perlawanan di masa lalu, tetapi juga menjadi upaya penting dalam menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi. Dengan kemegahan dan makna yang terkandung di dalamnya, *Sendratari Sampata Cotta-Mara* sukses menyampaikan pesan penting tentang pelestarian budaya kepada masyarakat luas dan generasi muda.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa kekayaan budaya lokal mampu menjadi daya tarik dan kebanggaan bagi Kalimantan Tengah, sekaligus mengukuhkan peran seni dalam menjaga warisan budaya bagi masa depan.[Hlm/Red]