Kalteng Targetkan 2,2 Juta Hektar Sawah dalam Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) Tahun 2025


Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, melalui Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) pada Rabu (18/09/2024) di Ballroom Hotel M-Bahalap Palangka Raya. Rakor ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk mendukung target besar Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.

Dalam sambutannya, Wagub Edy Pratowo menekankan potensi besar Indonesia dalam sektor pertanian yang mampu mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menjadi pengekspor produk pertanian terbesar dunia. "Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi pertanian. Dengan potensi tersebut, Indonesia tidak hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri saja, tapi bisa menjadi negara pengekspor terbesar di dunia," jelas Edy.


Lebih lanjut, Edy Pratowo menjelaskan bahwa pada tahun 2025, pemerintah menargetkan cetak sawah seluas 2,2 juta hektar sebagai bagian dari Program Cetak Sawah Rakyat (CSR). Dari total target tersebut, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki peran strategis dengan potensi perluasan lahan pertanian mencapai 930.640 hektar.

"Untuk tahap pertama, Program Cetak Sawah di Kalimantan Tengah menargetkan lahan seluas ±400 ribu hektar. Lahan tersebut tersebar di beberapa wilayah, yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, Barito Utara, dan Barito Timur," ungkapnya.

Wagub juga menjelaskan bahwa persiapan pelaksanaan program cetak sawah di Kalimantan Tengah meliputi identifikasi lahan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Kementerian Pertanian, kesiapan sumber daya manusia (SDM) petani, serta aspek-aspek pendukung lainnya.


Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan RI, Andi Nur Alamsyah, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai keberhasilan program cetak sawah ini. Menurutnya, tantangan besar dalam menghadapi lahan rawa di Kalimantan Tengah memerlukan sinergi kuat dari berbagai dinas terkait.

"Kolaborasi dan sinergisme adalah kunci. Tantangannya sangat besar, terutama karena kita berhadapan dengan lahan rawa yang cukup berat. Namun, dengan kerja sama yang solid, kita dapat mewujudkan cetak sawah seluas 1,2 juta hektar di Kalimantan Tengah," ujar Andi.

Andi juga menambahkan bahwa tanpa adanya kolaborasi lintas sektor, pelaksanaan program cetak sawah di Kalimantan Tengah akan sulit terwujud. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk menyatukan tujuan demi keberhasilan bersama dalam mencetak sawah baru yang diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pertanian di provinsi tersebut.

Program Cetak Sawah Rakyat ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pangan nasional, mendukung ketahanan pangan, serta membawa Indonesia semakin dekat dengan visinya menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. [Hlm/Red]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama