Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) pada tanggal 27-28 Mei 2024 di Ballroom Bahalap Hotel. Acara yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh petani dari berbagai daerah dengan tujuan meningkatkan kemampuan manajerial dan teknis dalam pengelolaan irigasi.
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah lembaga pengelolaan irigasi yang dibentuk secara demokratis oleh petani pemakai air dalam suatu daerah layanan atau desa. Lembaga ini berfungsi sebagai wadah bagi para petani dalam mengelola irigasi di daerah mereka, dengan tujuan memaksimalkan potensi air irigasi untuk kesejahteraan masyarakat tani.
Di Provinsi Kalimantan Tengah, P3A memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional, terutama sehubungan dengan proyek strategis nasional pembangunan Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan ketahanan pangan di Indonesia.
Pembinaan yang diselenggarakan oleh Dinas PUPR ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para petani dalam berbagai aspek pengelolaan irigasi, termasuk perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan jaringan irigasi permukaan dan irigasi rawa. Tujuannya adalah untuk mendukung pengelolaan pertanian yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman dan hasil produksi pertanian tanaman pangan.
Raharjo Ari Karyanto, praktisi dari Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR, menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan untuk perkumpulan petani air. Ia menggarisbawahi bahwa Kalimantan Tengah memiliki lahan rawa yang luas dengan potensi pertanian yang besar. Oleh karena itu, diperlukan komisi irigasi agar petani dapat menjadi kuat dan mandiri dalam mengelola sumber daya air.
"Dengan pembinaan ini, petani bisa kuat dan mandiri. Oleh karena itu, diperlukan komisi irigasi agar mereka bisa menghidupi diri sendiri," ujarnya.
Raharjo juga berharap agar pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diterapkan oleh para petani, mulai dari tata cara mengatur air hingga cara menjaga agar rawa-rawa tidak menumpuk sampah, sehingga sistem irigasi dapat berfungsi dengan baik.
"Harapannya dengan pembinaan ini mereka bisa menerapkan apa yang sudah disampaikan di kegiatan ini, mulai dari tata cara mengatur air, dan tata cara bagaimana rawa-rawa jangan sampai menumpuk sampah, sehingga sistem irigasi dapat lancar," tandasnya.
Acara pembinaan ini merupakan salah satu langkah konkret pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kalimantan Tengah. Dengan peningkatan kemampuan dan pengetahuan para petani, diharapkan produksi pertanian di daerah ini akan semakin meningkat dan berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan nasional.[Hlm/Red]