Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Kalimantan Tengah kerap dilanda banjir, yang tak hanya disebabkan oleh cuaca ekstrem seperti hujan lebat, tetapi juga akibat kerusakan lingkungan, terutama pada hutan dan lahan. Kondisi ini memperparah risiko banjir karena berkurangnya daerah resapan air.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Sudarsono, menekankan pentingnya perhatian serius terhadap program rehabilitasi hutan dan lahan di provinsi tersebut. "Kerusakan hutan dan lahan dapat mengurangi daerah resapan air, sehingga memicu terjadinya banjir besar yang kerap terjadi setiap tahunnya," ujarnya pada Minggu, 7 April 2024.
Dalam upaya memperkuat program rehabilitasi hutan dan lahan, Sudarsono mengusulkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk swasta atau perusahaan-perusahaan mineral dan pertambangan, serta masyarakat. Menurutnya, perusahaan-perusahaan ini memiliki peran dalam kerusakan hutan dan lahan, sehingga perlu didorong untuk turut serta dalam rehabilitasi.
"Pemerintah daerah harus menangani kerusakan hutan dan lahan secara serius untuk menghindari terjadinya banjir yang semakin sering. Dengan meningkatkan program rehabilitasi hutan dan lahan, Kalimantan Tengah dapat memaksimalkan upaya menjaga lingkungan dengan cara yang lebih baik dan berkelanjutan," tegas Sudarsono.
Ia menilai bahwa rehabilitasi hutan dan lahan merupakan salah satu solusi efektif. Dengan melibatkan semua pihak, program ini bisa dijalankan secara maksimal dan berkelanjutan, demi mengurangi risiko banjir di masa mendatang dan menjaga keseimbangan ekosistem di Kalimantan Tengah.[Hlm/Red]