Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Siti Nafsiah, baru-baru ini melakukan kunjungan yang sangat bermakna ke masyarakat wilayah DAS Katingan, Kabupaten Katingan. Kunjungan tersebut tidak hanya sekadar acara formal, tetapi bertujuan untuk mendengarkan dan menyerap aspirasi langsung dari masyarakat seputar pembangunan di wilayah tersebut.
Salah satu hal yang mencolok dari kunjungan ini adalah metode transportasi yang digunakan oleh Siti Nafsiah. Dengan menggunakan speed boat sebagai satu-satunya akses untuk mencapai desa-desa di wilayah DAS Katingan, ia memberikan perhatian khusus terhadap tantangan infrastruktur yang dihadapi masyarakat setempat. Hal ini menjadi sorotan karena menyoroti kebutuhan mendesak akan perbaikan infrastruktur darat yang dapat menghubungkan desa-desa dengan mudah.
Siti Nafsiah juga menjelaskan bahwa pendidikan dan kesehatan akan menjadi fokus utama, mengingat kedua sektor ini merupakan hak masyarakat yang tak terpisahkan dari kesejahteraan mereka. Dengan tekad yang kuat, ia berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam dua sektor tersebut, serta siap mengakomodir perubahan-perubahan yang diinginkan oleh masyarakat.
"Aspirasi dari masyarakat harus diakomodir karena menjadi sumber daya penting dan dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan pembangunan di daerah tersebut," ujar Nafsiah, Kamis (15/02/2024).
Lebih lanjut, kunjungan ini menekankan betapa pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan lokal. Dengan berinteraksi langsung dengan tempat-tempat yang membutuhkan perhatian khusus, Siti Nafsiah dan timnya tidak hanya memahami kebutuhan masyarakat secara lebih baik, tetapi juga membantu meningkatkan pembangunan di daerah tersebut.
“Hal ini menunjukkan bahwa suatu daerah yang maju terletak pada bagaimana masyarakatnya terlibat dalam proses pembangunan lokal,” pungkasnya.
Siti Nafsiah menekankan bahwa partisipasi masyarakat merupakan kunci utama dalam memajukan suatu daerah. Mengakomodir aspirasi mereka tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memperbaiki kondisi infrastruktur yang ada. Inisiatif seperti ini menegaskan bahwa kemajuan suatu daerah tidak hanya diukur dari pembangunan fisik semata, tetapi juga dari keterlibatan dan kesejahteraan langsung masyarakatnya. [Hlm/Red]
