Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Kehadiran di sekolah adalah fondasi utama bagi setiap siswa dalam meniti perjalanan pendidikan mereka. Namun, masih terdapat tantangan besar yang harus dihadapi terkait dengan masalah pelajar yang sering absen tanpa alasan yang jelas atau bahkan memilih untuk membolos.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait, termasuk anggota DPRD Kalteng, Duwel Rawing, yang menegaskan bahwa penanganan masalah ini memerlukan keterlibatan semua pihak. Menurut Duwel, tanggung jawab dalam menangani masalah bolos sekolah tidak hanya berada di pundak guru dan sekolah saja. Sebagai bagian dari masyarakat, setiap individu dan lembaga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
“Guru dan sekolah memegang peranan penting sebagai pengasuh utama, namun satpol PP, penegak hukum, dan orang tua juga memiliki andil yang tak kalah besar dalam menyelesaikan masalah ini,”kata Duwel. Senin (29/01/2024)
Salah satu tantangan terbesar dalam mengatasi bolos sekolah adalah sulitnya memantau aktivitas para pelajar di luar lingkungan sekolah. Pergaulan yang tidak terkontrol menjadi salah satu faktor utama yang memicu tingginya angka bolos. Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak menjadi kunci dalam menangani masalah ini secara efektif.
Dalam konteks ini, orang tua memiliki peran penting sebagai pendukung utama. Mereka perlu terlibat secara aktif dalam mengawasi anak-anak mereka, mengajarkan nilai-nilai disiplin, dan menegakkan aturan.
“Sebagai pendukung utama, orang tua perlu aktif dalam mengawasi anak-anak mereka, mengajarkan disiplin dan menegakkan aturan,” tegasnya.
Di sisi lain, pihak satpol PP dan penegak hukum lainnya juga harus bertindak tegas dalam memberikan pengawasan kepada para pelajar. Langkah ini telah dilakukan oleh satpol PP di Kota Palangka Raya dengan pembentukan posko pemantauan khusus bagi pelajar yang membolos.
Penting untuk diingat bahwa penanganan masalah bolos sekolah bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab bersama. Hanya dengan kerja sama yang solid antara guru, sekolah, orang tua, dan pihak terkait lainnya, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi tumbuh kembang generasi masa depan.
Dalam konteks yang lebih luas, upaya ini tidak hanya tentang memastikan kehadiran fisik para pelajar di sekolah, tetapi juga tentang membentuk karakter dan komitmen terhadap pendidikan. Melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat membentuk budaya disiplin dan komitmen yang kuat dalam menuntut ilmu. Dan pada akhirnya, investasi ini akan membawa dampak positif jangka panjang bagi kualitas generasi penerus bangsa Indonesia.
Dalam mengakhiri, mari kita bersama-sama membangun sinergi yang kokoh dan berkomitmen untuk menciptakan generasi yang lebih berkualitas dan berintegritas.
“Mari kita bersama-sama membangun sinergi yang kuat untuk menciptakan generasi yang lebih berkualitas dan disiplin. Karena masa depan bangsa Indonesia tergantung pada kualitas generasi manusia yang dibangun hari ini,” tutupnya.
Karena, seperti yang disampaikan oleh Duwel Rawing, masa depan bangsa Indonesia benar-benar bergantung pada kualitas generasi manusia yang kita bangun hari ini.[Hlm/Red]