Palangka Raya, NewsinKalteng.co.id - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng menghadiri Acara Media Gathering BPJS Ketenagakerjaan, acara ini dilaksnakan di Cafe Kopi Joss di Jl. S.Parman Palangka Raya. Kamis (14/12/2023)
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng, Farid Wajdi, dalam sebuah wawancara dengan awak media, menyampaikan penurunan tingkat pengangguran di wilayah tersebut. Menurutnya, angka pengangguran turun dari 4,25% dibandingkan dengan tahun 2022, sekitar antara 50 hingga 55.000 orang.
“Dari 4,25% turun dibandingkan Tahun 2022 sekitar antara 50-an 55.000 jadi ini saya nggak bisa mengatakan angka pastinya seperti itu tapi turun dari 58.000 menjadi sekitar 55.000 atau presentasinya 4,10% orang-orang yang semula ini belum bekerja menjadi bekerja,”ucap Farid.
Farid Wajdi mengungkapkan bahwa meskipun tidak dapat memberikan angka yang pasti, namun penurunan tersebut mencerminkan adanya peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat. Hal ini didukung oleh upaya penyuluhan dan sosialisasi mengenai lowongan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak Disnakertrans dan media.
Lebih lanjut, Farid Wajdi juga menyatakan bahwa tingkat pengangguran di Kalimantan Tengah cenderung lebih tinggi di kalangan lulusan SMA ke atas. Meskipun belum ada penelitian spesifik mengenai hal ini, namun informasi yang diterima menunjukkan bahwa banyak lulusan yang enggan atau ragu untuk mengambil pekerjaan yang dianggap "rendah" meskipun ada kesempatan di wilayah tersebut.
“Tingkat pengangguran berdasarkan keterangan dari kepala BPJS justru pengangguran kita ini yang lebih banyak tingkat pendidikannya SMA ke atas jadi tingkat pendidikannya yang tinggi justru tingkat penganggurannya juga relatif lebih tinggi dibanding dengan yang tingkat pendidikannya,” tutur Farid.
Di sisi lain, Farid Wajdi juga menyoroti perusahaan-perusahaan yang berlokasi di daerah terpencil, yang membuat sebagian masyarakat, terutama generasi muda, lebih memilih untuk bekerja di kota. Hal ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengangguran, terutama di kalangan lulusan pendidikan tinggi.
Dalam konteks ini, Farid Wajdi menekankan pentingnya perlindungan tenaga kerja melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Ia menyatakan bahwa memiliki perlindungan ini sangat penting, terutama dalam menghadapi risiko kecelakaan kerja.
“BPJS ketenagakerjaan ini sangat penting jadi katakan ini sekitar enggak ada contoh sampai dengan Mbak pulang sekarang kan bekerja kalau terjadi apa-apa di jalan kalau tanpa BPJS ketenagakerjaan nanti ada masalah siapa yang menanggung tapi kalau sudah agak kerjaan sampai pulang malam pun dalam kondisi dinyatakan nanti ini bekerja atau tidak bekerja maka yang akan datang dengan kecelakaan di bayarin BPJS tenagakerjaan.”ungkapnya
Meskipun belum ada data yang lengkap untuk mendukung semua pernyataan tersebut, namun Farid Wajdi menegaskan bahwa penurunan tingkat pengangguran dan perlindungan tenaga kerja merupakan fokus utama dari Disnakertrans Kalteng. Ia juga menyerukan pentingnya persiapan dan kesadaran akan dunia kerja bagi para mahasiswa yang akan segera lulus.[Hlm/red]