Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia Prov. Kalteng melaksanakan evaluasi pemeliharaan sumur bor, Imbing Urai selaku Penugasan Pelaksanaan Kegiatan (PPK) RI SKPD TP BRGM provinsi Kalteng menjelaskan bahwa Kegiatan pemeliharaan dan pembasahan lahan gambut merupakan bagian penting dalam upaya pelestarian lingkungan dan pencegahan kebakaran hutan, terutama di tengah kondisi El Nino yang cenderung meningkatkan risiko kekeringan. Rabu
“Pada tahun 2023, terjadi fenomena El Nino yang pernah terulang pada tahun 2015-2019. Dalam menghadapi kondisi ini, Badan Restorasi Gambut (BRG) fokus pada pencegahan melalui pemeliharaan sumur bor sebagai infrastruktur utama.” Kata Imbing.
Pada tahun 2023, BRG merasa bersyukur karena sumur bor yang dipelihara mampu mengatasi beberapa kebakaran dengan cepat, mengurangi dampak kebakaran yang berkepanjangan. Meskipun tidak dapat menghindari kondisi kekeringan yang disebabkan oleh El Nino, upaya pemeliharaan sumur bor telah membantu dalam menangani kebakaran dengan lebih efektif.
“Dari total 10.000 sumur bor yang dibangun sejak tahun 2016 hingga 2019, sekitar 6.140 sumur bor dapat dipelihara secara fisik. Sementara itu, sekitar 4.000 sumur bor membutuhkan perbaikan dan pencucian karena telah mengalami berbagai masalah teknis. Untuk mengatasi hal ini, BRG telah mengalokasikan anggaran khusus untuk melakukan perbaikan dan pencucian pada sumur-sumur yang mengalami masalah,”Jelas Imbing.
Selain pemeliharaan sumur bor, BRG juga telah melakukan pembuatan sumur baru di beberapa titik, terutama di daerah yang rentan terhadap kebakaran. Tenaga teknis juga ditugaskan untuk membantu dalam pemeliharaan dan pembuatan sumur bor, serta pemeliharaan sekat kanal di luar kawasan.
Dalam menghadapi kondisi El Nino yang masih berlangsung, BRG juga melakukan antisipasi terhadap potensi bocoran informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai perkembangan situasi ke depan.
“Meskipun ada sedikit bantuan dari angin Utara Selatan dalam mengurangi risiko kebakaran, kondisi El Nino masih menunjukkan peningkatan suhu udara di samudra yang dapat meningkatkan risiko angin kering.”ungkap Imbing.
Dengan demikian, upaya pemeliharaan sumur bor dan pembasahan lahan gambut menjadi sangat penting dalam menghadapi kondisi El Nino dan meminimalkan risiko kebakaran hutan. Melalui pemeliharaan infrastruktur dan upaya pencegahan yang terkoordinasi, diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari kondisi iklim ekstrem seperti El Nino.[Hlm/Red]