HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL 2023 : MENGGALI PENTINGNYA HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM DAN POTENSI EKONOMI KAWASAN KONSERVASI


Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Palangkaraya jadi tuan rumah peringatan dan perayaan Hari Konservasi Alam Nasional 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Wisata Alam Nasional Bukit Tangkiling, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Senin (06/11/2023)

Perayaan Hari Konservasi Alam Nasional 2023 ini mengingatkan kembali terhadap pentingnya ala untuk manusia dan kenyataan kerusakan alam di Indonesia. Ada 74 perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan taman nasional seluruh Indonesia dan turut hadir juga Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Satyawan Pudyatmoko.

Hutan konservasi memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan hidup manusia. Hutan konservasi menyediakan berbagai sumber daya alam seperti kayu, air, dan tanah yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, hutan konservasi juga berperan dalam menjaga kualitas udara dan mengurangi dampak perubahan iklim. Hutan konservasi dapat menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.


Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Satyawan Pudyatmoko mengungkapkan Hutan konservasi juga memiliki nilai ekonomi yang sangat penting. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil hutan seperti hasil hutan non-kayu, buah-buahan, dan hasil pertanian yang ditanam di sekitar hutan konservasi. Atas alasan hubungan manusia dengan alam, kata Satyawan, kawasan konservasi harus menjadi alternatif ekonomi untuk masyarakat. Indonesia kini memiliki 26 juta hektar kawasan konservasi berupa hutan lindung.

Kawasan konservasi, lanjut Satyawan, bisa menjadi penggerak ekonomi daerah. Saat ini, sedikitnya 175.000 keluarga menikmati sumber air dari kawasan konservasi. Selain itu, ada 220.236 keluarga mendapatkan akses listrik dari pembangkit listrik tenaga air dari kawasan konservasi. Bahkan, ada 900 watt listrik untuk 1 juta rumah tangga di Madura, Bali, hingga Nusa Tenggara.

”Belum lagi jasa lingkungan, di mana setiap Rp 1 dari pendapatan negara bukan pajak itu memberikan Rp 10 untuk masyarakat sekitar kawasan konservasi. Dengan demikian, itu membuktikan ada dampak ekonomi dari kawasan konservasi,” tutur Satyawan.

Sementara itu, Asisten Ekbang Sri Widanarni dalam sambutannya atas nama Gubernur Kalteng meyampaikan ucapan terimakasih atas Pemilihan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling di Palangka Raya sebagai lokasi penyelenggaraan Puncak Hari Konservasi Alam Nasional Tahun 2023 merupakan suatu kehormatan dan pengakuan atas pentingnya konservasi alam di wilayah Kalimantan Tengah.



Kalimantan Tengah sebagai Provinsi terluas di Indonesia, dengan kekayaan Sumber Daya Alam melimpah, memiliki luas wilayah 15,3 juta hektar, terdiri dari 77,62 % atau 11,9 juta hektar merupakan Kawasan hutan, dengan proporsi terluas adalah hutan produksi seluas 8,95 juta hektar, Hutan Lindung 1,35 juta hektar serta Hutan konservasi seluas 1,62 juta hektar.

“Keberadaan hutan konservasi yang cukup luas ini, telah memberikan manfaat yang sangat penting, tidak hanya bagi keberlangsungan kehidupan satwa liar, tumbuhan, dan ekosistemnya, namun juga telah menjadi ikon destinasi wisata alam” sebutnya.

Oleh karena itu, menjaga keberlangsungan hutan konservasi sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam menjaga hutan konservasi, kita harus memperhatikan keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan alam sehingga tercipta keseimbangan yang seimbang dan harmonis. [Hlm/Red]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama