Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahana Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Bina OP Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Provinsi Kalimantan Tengah Menggelar Rapat Koordinasi tersebut tentang Pembinaan Pengamat Dan Juru Pengairan yang diselenggarakan di hotem M-Bahalap Palangkaraya. Kamis (21/09/23).
Pembinaan Pengamat dan Juru Pengairan adalah suatu proses pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi para pengamat dan juru pengairan dalam bidang pengelolaan sumber daya air.
Pembinaan pengamat dan juru pengairan melibatkan berbagai kegiatan, seperti pelatihan teknis, kursus, workshop, dan seminar. Para peserta akan diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengamatan, pengukuran, dan analisis kondisi air, serta dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan penggunaan air.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktorat Bina OP Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Provinsi Kalteng, Pengamat Pengairan dan Perwakilan dari 7 Kabupaten yang ada di Kalteng.
Direktorat Bina OP Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Provinsi Kalteng, Bapak Ir. Raharjo Ari Karjanto, M. Si mengatakan Rapat Koordinasi tersebut tentang Pembinaan Pengamat Dan Juru Pengairan sebagai kunci penunjang irigasi pada pertanian.
“Karena petugas itu merupakan kunci didalam pelaksanaan irigasi. Irigasi ini adalah penunjang dari pada Pertanian, Jadi kunci pertanian itu ada di irigasi, irigasi itu di tangan mereka petugas ini, "ucapnya.
Ir. Raharjo Ari Karjanto menyampaikan mereka Para petugas tersebut patut dihargai dan diapresiasi atas jasa-jasanya dalam menjaga ketahanan pangan negeri ini. Mereka bekerja keras untuk memastikan pasokan pangan yang cukup dan aman bagi seluruh masyarakat. Tanpa mereka, kita mungkin akan mengalami kelangkaan pangan dan krisis pangan yang berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Mudah mudahan untuk wilayah Kalimantan Tengah rutin setiap tahun bias diselenggarakan dan bisa ditingkatkan.
Dalam kurun waktu hanya satu 2 jam itu sangat sulit apalagi materinya-materinya itu perlu waktu dan berulang dan usahakan setiap pelatihan ada praktek lapangan, mudah mudahan bisa ditingkatkan baik kualitas kapasitas kemampuannya juga statusnya, "jelas Raharjo.
Pelatihan yang berkaitan dengan ketahanan pangan memang membutuhkan waktu dan pengulangan agar dapat dipahami dengan baik. Selain itu, penting juga untuk melibatkan praktek lapangan dalam setiap pelatihan.
Praktek lapangan memberikan pengalaman langsung kepada para petugas dalam menghadapi situasi nyata yang mungkin mereka temui di lapangan. Dengan demikian, mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari secara teoritis. Praktek lapangan juga membantu para petugas untuk mengembangkan kemampuan problem-solving, beradaptasi dengan perubahan, dan bekerja secara efektif dalam tim.
Keterangan dari Ketua Panitia Juru Pengamat Pengairan, Ibu Elvina Supiani, ST menyampaikan untuk menguat tugas dan fungsinya masing masing kemudian untuk pemahaman tentang pengelolaan tata air dalam untuk mencapai indeks pertanaman yang maksimal, kemudian untuk memperkokoh tugas dan fungsi pengamat dalam tugas pelaksanaannya sehari hari agar menjadi pengamat dan guru yang profesional, "bebernya.
Ibu Elvina Supiani, ST menyebut untuk jumlah yang hadir dari 7 Kabupaten dengan peserta berjumlah 37 peserta, "sebutnya.
Dengan adanya pembinaan pengamat dan juru pengairan, diharapkan akan terbentuk tenaga ahli yang mampu mengelola sumber daya air dengan baik dan bertanggung jawab. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas air, mengelola air secara efisien, dan melindungi ekosistem perairan.[Hlm/Red]