AGUSTIN TERAS NARANG : SAWIT SEBAGAI PENOPANG KEMAJUAN INDONESIA MELALUI KEDAULATAN ENERGI TERBARUKAN MENUJU INDONESIA EMAS 2045


Palangka Raya, Newsinkalteng.co.id - Mantan Orang Nomor 1 di bumi Tambun Bungai dan yang saat ini menjadi Anggota DPD RI, Dr. Agustin Teras Narang, SH., MH., hadir dalam Focus Group Discussion bersama para pemangku kepentingan sawit yang diselenggarakan oleh Sawit Watch ini bertempat di Swiss-Belhotel Danum Palangkaraya

Dalam sambutannya, Dr. Agustin Teras Narang, SH., MH., mengatakan bahwa sawit bukan sekedar menopang kebutuhan pangan melainkan juga sebagai kedaulatan energy di Indonesia.

“Di tengah arus transisi energi dari fosil menuju energi yang lebih bersih, sawit ke depan akan menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia. Tak lagi hanya sekadar menopang kebutuhan pangan, olahan sawit saat ini dan ke depan akan terus dikembangkan untuk mendukung ketahanan serta kedaulatan energi. Untuk itu kita semua mesti memastikan bahwa sawit dapat menjadi salah satu penopang kemajuan kita di masa depan menuju era Indonesia Emas 2045,” papar Teras

Teras menjelaskan, Banyaknya isu dan tantangan yang harus diselesaikan terlebih dahulu untuk dapat menjadi perkebunan dan industry sawit yang berkelanjutan.



“Banyak isu dan tantangan yang harus kita selesaikan supaya perkebunan dan industri sawit juga berlandaskan prinsip-prinsip berkelanjutan, yakni baik secara ekonomi juga secara ekologi. Kita juga mesti memikirkan aspek keadilan serta pengelolaan isu sosial yang ada di dalamnya, agar sawit tidak menjadi sumber konflik di tengah masyarakat,” jelasnya.

Dalam semangat Huma Betang (Rumah Besar) elemen pemangku kepentingan sawit di Kalteng, bertemu dan merumuskan bagaimana agar seluruh pihak bisa menciptakan suasana yang kondusif. Baik bagi Perusahaan perkebunan, baik bagi masyarakat, lingkungan, juga bagi pemerintah setempat. Ini prinsip yang mesti kita jaga, meski ini tidak mudah karena ada tarik menarik kepentingan.

“Sebagai bagian dari pemerintah daerah Kalimantan Tengah dulu, semangat ini yang saya bawa selalu. Dalam perumusan, perencanaan, dan penyusunan kebijakan, saya mendengar masukan dari semua pihak secara terbuka. Berdasarkan masukan semua, kita merumuskan kebijakan yang berkeadilan dan berkemanfaatan. Itu sebabnya kita pernah membuat terobosan kebijakan Perda No 5 tahun 2011 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan yang mendahului lahirnya UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan dengan semangat yang sama,”Pungkas Teras.


Lebih lanjut, Teras berharap melalui Focus Group Discussion ini seluruh masalah dapat diinvetarisir dan dicarikan solusi bersama, selanjutnya seluruh pemangku kepentingan dapat bekerja sama dengan lebih baik ke depannya. Berkolaborasi untuk menghasilkan manfaat yang besar bagi masyarakat, termasuk pelaku usaha, bangsa, dan negara. Bukan saja untuk pelaku usaha, atau pemerintah saja.

“Bersama mari berpikir konstruktif dan menciptakan kondisi yang nyaman bagi semua pihak. Masyarakat agar menjadi bagian dari keamanan perkebunan sawit karena kemitraan yang bersinergis dan berjalan baik.” Ujar Teras

Langkah-langkah strategis ke depan mesti dibangun bersama agar tidak memicu masalah sosial yang justru merugikan Kesejahteraan masyarakat.

“Mari membangun forum bersama untuk melahirkan solusi pola kemitraan kebun sawit berkelanjutan, memperhatikan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Tengah. Semua guna terciptanya keadilan, kemanfaatan, kemakmuran, dan kesejahteraan bersama, dalam semangat Huma Betang (Rumah Besar) milik kita bersama.” Tutup Teras.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama